PROFIL PENALARAN RELASIONAL MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN PERBEDAAN GENDER
Abstract
Di era global penguasaan sains dan teknologi memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia, hal ini dikarenakan terkait dengan setiap kebutuhan
manusia. Untuk mengimbangi peran dan kebutuhan tersebut, diperlukan suatu
pendidikan yang dapat menciptakan generasi-generasi bangsa yang mampu
berperan aktif dan berkualitas. Salah satu permasalahan pendidikan formal
rendahnya kualitas pembelajaran berdampak pada rendahnya kualitas sumber
daya manusia yang dihasilkan. Untuk menciptakan pembelajaran yang
berkualitas dibutuhkan kesanggupan guru mengembangkan model-model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Guru juga dituntut adanya
kreatifitas dan kecerdasan yang tinggi untuk mengkreasikan sumber-sumber
pembelajaran yang ada dan memanfaatkan secara proporsional. Seorang guru
harus mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Sebagaimana dalam UU No
14 th 2005 tentang guru dan dosen. Guru akan bertugas dengan baik jika
menguasai 4 kompetensi yaitu: 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi
profesional, 3) kompetensi kepribadian dan 4) kompetensi sosial. Tujuan umum
pendidikan matematika ditekankan kepada siswa untuk memiliki: kemampuan
yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan dalam memecahkan
masalah matematika, pelajaran lain ataupun masalah yang berkaitan dengan
kehidupan nyata; kemampuan menggunakan matematika sebagai alat
komunikasi; kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar;
memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
mempunyai kemampuan bekerjasama.
Aplikasi matematika selalu ada dalam aspek kehidupan manusia. Namun
permasalahan matematika selalu saja ada dan merupakan suatu hal yang harus
diselesaikan. Untuk menyelesaikan masalah matematika diperlukan penalaran,
karena penalaran merupakan kegiatan berpikir untuk menarik simpulan dari
permasalahan/ premis-premis yang diketahui dan ditetapkan sebelumnya.
Berbagai macam penalaran yang terkait dengan penyelesaian masalah
matematika salah satunya adalah penalaran relasional. Penalaran relasional
merupakan suatu penalaran yang melibatkan hubungan kesamaan/ perbedaan
antar orde yang mencakup bagaimana pernyataan-pernyataan dan sifat-sifat logis
tersebut secara mental direpresentasikan. Dalam hal ini secara umum penalaran
relasional menjawab tiga pertanyaan: 1) Bagaimana relasi dan sifat-sifat logika
ditunjukkan secara mental, 2) Pertimbangan apa ketika mereka bernalar tentang
relasi? dan, 3) Proses mental apa yang muncul pada saat bernalar. Sehingga
dalam penyelesaian masalah matematika, terlihat adanya keterkaitan pada saat
proses mental atau model mental seseorang yang terbentuk dan solusi yang akan
diperoleh.
Selanjutnya untuk menyelesaikan masalah matematika diperlukan kemampuan
matematis yaitu kemampuan untuk melakukan berbagai aktivitas mental,
berpikir, menelaah permasalahan dan memecahkan masalah dalam penyelesaian
soal-soal matematika. Sedangkan dalam menyelesaikan masalah matematika
dipengaruhi oleh pengetahuan matematika. Ada tiga macam pengetahuan
matematika, yaiu pengetahuan prosedural, pengetahuan konseptual dan
pengetahuan kontektual. Adapun faktor lain yang juga berpengaruh pada
pengetahuan matematika adalah faktor gender. Faktor gender berpengaruh pada
penggunaan intuisi atau berpikir dalam memahami konsep-konsep matematika,
gender cukup berpengaruh dalam proses konseptualisasi seseorang. Perbedaan
gender dalam hal ini, menunjukkan bahwa adanya perbedaan memahami antar
konsep matematika, perbedaan tentang pengetahuan matematika dan tentu
berpengaruh pada penalaran relasional serta berakibat perbedaan kemampuan
matamatika dalam penyelesian masalah matematika.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.