MENGHAFALKAN BACAAN SHOLAT SECARA KREATIF MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA
Abstract
Tahapan perkembangan anak usia dini dibagi menjadi lima aspek
perkembangan, yaitu: fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan nilai agama
moral (NAM). Khusus pada aspek NAM, pendidik masih kurang memanfaatkan
media pembelajaran halnya dalam menanamkan nilai bacaan sholat kepada anak.
Kenyataan dilapangan saat ini penanaman NAM pada anak, media yang
digunakan masih monoton berupa hafalan melalui buku LKS dan bernyanyi
tentang bacaan sholat. Pendidik perlu mengetahui esensi karakteristik anak usia
dini yaitu belajar melalui bermain. Hal ini menuntut pendidik untuk lebih kreatif
dalam mengemas media pembelajaran untuk anak. Jika guru tidak kreatif atau
monoton dalam belajar mengajar maka anak akan merasa jenuh ataupun bosan
sehingga materi tidak akan sampai pada anak. Melalui permainan, anak akan
merasa bahwa pembelajaran itu menyenangkan. Setiap kegiatan yang dilakukan
didasari dari rasa senang maka tujuan pembelajaran akan mudah tersampaikan.
Permainan adalah setiap kontes antara pemain yang berinteraksi satu sama lain
dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula.
Menurut Sadiman (Yumarlin, 2013). Terkait hal ini maka metode yang tepat
untuk membuat anak mudah menghafal bacaan sholat melalui permainan salah
satunya permainan ular tangga. Permainan yang dikemas secara kreatif akan
membuat anak memiliki antusias yang tinggi dalam memahami materi yang
ingin disampaikan pendidik.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.