ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING DI PUKESMAS KERKAP BENGKULU UTARA

Wulandari Wulandari, Fitri Rahayu

Abstract


Stunting (Balita Pendek) merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh Balita. Tahun 2017 sekitar 150,8 juta Balita atau sekitar 22,2% Balita mengalami stunting di Dunia. Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Kasus Stunting di Puskesmas Kerkap nomor dua tertinggi di Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 18,75%. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor resiko kejadian stunting di Puskesmas Kerkap Bengkulu Utara. Metode penelitian menggunakan cross sectional study dengan sampel sebanyak 91 responden. Variabel penelitian yaitu pengetahuan, sikap pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan, sikap pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting. Hasil Penelitian didapatkan dari 91 responden yang mengalami kejadian stunting sebesar 41,8%, pengetahuan responden rendah sebesar 65,9%, sikap responden yang tidak mendukung sebesar 57,1%, dan pemberian ASI tidak eksklusif sebesar 45,1%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), dan pemberian ASI eksklusif (0,002) dengan kejadian stunting di Pukesmas Kerkap Bengkulu Utara. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan stunting dan pentingnya pemberian ASI Eksklusif untuk membantu menurunkan angka stunting.

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan RI. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Kemenkes RI. 2018, Semester I: 1

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Stunting Pada Pengasuh 1000 HPK. 2018.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. Laporan Stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. 2018.

Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Profil Puskesmas Kerkap. 2018.

Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Penanganan Stunting Terpadu Tahun 2018. Januari, 16 (2018)

Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rieneka Cipta. 2010.

Margawati A, Astuti A.M. Pengetahuan ibu, pola makan dan status gizi pada anak stunting usia 1-5 tahun di Kelurahan Bangetayu. Kecamatan Genuk, Semarang Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6 (2), 2018.

Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Kemenkes RI. 2014.

Kementerian Kesehatan RI. Situasi balita Pendek. Kemenkes RI. Jakarta. 2016.

Rosiyati, Eka, Pratiwi, Erlina A.D., Poristinawati, Ina, Rahmawati, Erna, Nurbayani, Resita, Lestari, Sri, Wardani, Putri Sari, Nugroho, Muhammad Ridho. 2018. Faktor Determinan yang Mempengaruhi Stunting pada Anak (usia 0-59 Bulan) di Beberapa Negara Asia Tenggara, Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 4 No 3 (2018): Jurnal Kesehatan Komunitas

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Jakarta. 2017.

Olsa, E, D, Sulastri D, Anas, E. Hubungan Sikap Dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Baru Sekolah Dasar Di Kecamatan Nanggolan. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017.

Ni’mah, K, Nadhiroh, S. R, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Jurnal Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 1 Januari–Juni 2015: hlm. 13–19.

Damayanti, R.A, Muniroh, L, Farapti. Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Pada Balita Stuntingdan Non-Stunting. Vol. 11, No. 1 Januari–Juni 2016: hlm. 61–69.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.