KEPADATAN HUNIAN DAN RIWAYAT KONTAK DENGAN PENDERITA TB PARU DI BENGKULU TENGAH

Dwi Wulandari, Handi Rustandi

Abstract


Di Indonesia TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia saat ini berada pada ranking kelima Negara dengan beban TB Paru tertinggi di Dunia. Estimasi prevalensi TB Paru semua kasus adalah sebesar 660,000 (WHO, 2009) dan estimasi insidensi berjumlah 429.730 kasus baru per tahun. Jumlah kematian akibat TB Paru diperkirakan 62.246 kematian pertahunnya, insiden kasus TB BTA positifsekitar 102 per 100.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan Kepadatan Hunian dan riwayat kontak dengan penderita TB di Puskesmas Perawatan Kembang Seri Kabupaten Bengkulu. Metode penelitian desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian analitik dengan Studi Case Control, karena penelitian ini melakukan pengukuran pada efek yang terjadi sekarang yaitu Kejadian TBC, dan faktor resiko yaitu kepadatan hunian dan riwayat Kontak yang terjadi pada waktu terdahulu ( ditelusuri secara retrospektif ), Analisis data dilakukan dari analisis univariat, bivariat.Hasil Penelitian menunjukan dari 72 responden sebanyak dari separuhnya (51,4%) mempunyai kepadatan hunian yang memenuhi standar, lebih dari separuhnya (54,2%) tidak mempunyai riwayat konta dengan pasien TB. Hasil perhitungan Chi square diperoleh nilai OR = 7.800 dengan p value = 0.000, dan OR = 7.955 dengan p value = 0.000, dapat diinterpretasikan ada hubungan antara Kepadatan Hunian dengan riwayat Kontak dengan Kejadian TB di Puskesmas Perawatan Kembang Seri Kabupaten Bengkulu Tengah. Diharapkan bagi penderita TB paru untuk selalu menjaga kesehatan lingkungan rumah baik itu ventilasi, kepadatan hunian sehingga anggota keluarga yang lain juga tidak terserang penyakit TB paru serta diharapkan bagi penderita TB paru untuk tidak menularkan penyakit yang ia derita kepada anggota keluarga yang lain dengan cara berobat rutin dan menjaga jangan sampai ketika batuk berada didepan anak/istrinya serta satu tempat makanan atau minuman seperti piring atau gelas.Di Indonesia TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia saat ini berada pada ranking kelima Negara dengan beban TB Paru tertinggi di Dunia. Estimasi prevalensi TB Paru semua kasus adalah sebesar 660,000 (WHO, 2009) dan estimasi insidensi berjumlah 429.730 kasus baru per tahun. Jumlah kematian akibat TB Paru diperkirakan 62.246 kematian pertahunnya, insiden kasus TB BTA positifsekitar 102 per 100.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan Kepadatan Hunian dan riwayat kontak dengan penderita TB di Puskesmas Perawatan Kembang Seri Kabupaten Bengkulu. Metode penelitian desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian analitik dengan Studi Case Control, karena penelitian ini melakukan pengukuran pada efek yang terjadi sekarang yaitu Kejadian TBC, dan faktor resiko yaitu kepadatan hunian dan riwayat Kontak yang terjadi pada waktu terdahulu ( ditelusuri secara retrospektif ), Analisis data dilakukan dari analisis univariat, bivariat.Hasil Penelitian menunjukan dari 72 responden sebanyak dari separuhnya (51,4%) mempunyai kepadatan hunian yang memenuhi standar, lebih dari separuhnya (54,2%) tidak mempunyai riwayat konta dengan pasien TB. Hasil perhitungan Chi square diperoleh nilai OR = 7.800 dengan p value = 0.000, dan OR = 7.955 dengan p value = 0.000, dapat diinterpretasikan ada hubungan antara Kepadatan Hunian dengan riwayat Kontak dengan Kejadian TB di Puskesmas Perawatan Kembang Seri Kabupaten Bengkulu Tengah. Diharapkan bagi penderita TB paru untuk selalu menjaga kesehatan lingkungan rumah baik itu ventilasi, kepadatan hunian sehingga anggota keluarga yang lain juga tidak terserang penyakit TB paru serta diharapkan bagi penderita TB paru untuk tidak menularkan penyakit yang ia derita kepada anggota keluarga yang lain dengan cara berobat rutin dan menjaga jangan sampai ketika batuk berada didepan anak/istrinya serta satu tempat makanan atau minuman seperti piring atau gelas.

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rhineka Cipta, Jakarta

Azwar. A. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Mutiara , Jakarta.

Azwar. Penyakit sebagai salah satu masalah kesehatan. Dalam : Pengantar epidemiologi. Edisi revisi. Jakarta. PT. Binarupa Aksara; 2013 : 27-49. 25.

Crofton. J., 2010. Tuberculosis Klinis edisi 2. Widya Medika, Jakarta

Cokro. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberculosis Paru di Puskesmas Lubuk Durian Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan. UMB. Bengkulu

Dinkes Provinsi Bengkulu, 2018. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2017. Bengkulu

Dudeng D, Naning RA, Pr D. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis pada Anak. Berita Kedokteran Masyarakat 2012;22(2). Available from: https://journal.ugm.ac.id/bkm/artic le/view/3651/0 13.

Hendrawan, N, 1996. Penyebab Pencegahan dan Pengobatan TBC Cetakan I, Jakarta : Puspa Swara.

International Community Forum. 2009. http://www.i-comes.com/health.fitres-medicine-article. Diakses tanggal 19 Mei 2019.

Karyadi et all. 2014. A double-blind, placebo-controlled study of vitamin A and Zinc Supplementation in persons with tuberculosis in Indonesia: Effects on clinical response and nutritional status. Diakses dari http://www.ajcn.org. Tanggal 16 Desember 2018.

Lubis, Pandepotan, 2014. Rumah Sehat, Proyek Pengembangan Pendidikan Sanitasi Pusat, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Dep. Kes. RI, Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.829/MenKes/SK/VII/2011 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan

Puspitasari RA, Saraswati DL, Hestiningsih R. 2015. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Anak (Studi di Balai Kesehatan Paru Masyarakat). J Kesehatan Masyarakat. 2015 [cited 2019 Apr 24];3(1):2356– 3346. Available from: http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Notoatmodjo. S, 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar). PT. Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana. 2011. Metode Statistika. Tarsito, Bandung.

Starke JR, Munoz F. Tuberculosis. 2013. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB (penyunting). Nelson Texbook of Pediatrics. Edisi-16. Phildelphia. W.B. Saunders Company, 2013 : 885-97

Tantu. Susanto. 2011. Paradigma Kesehatan Lingkungan, Bagian Keperawatan Jiwa dan Komunitas, Program Study Ilmu Keperawatan, Universitas Jember.

Wiharsini W. 2012. Hubungan Faktor Kontak, Karakteritik Balita dan Orang Tua dengan Kejadian TB Paru pada Balita di RSPI . Prof . dr . Sulianti Saroso Tahun 2012. Universita Indonesia. 2013;38:11. 14.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.