PERBEDAAN KUALITAS TIDUR DAN KESEHATAN MENTAL PADA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK TERHADAP MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Rosyida Wahyuningsih(1*)
(*) Corresponding Author

Abstract


Mahasiswa yang mempunyai durasi tidur yang sangat singkat atau sangat lama mempunyai resiko memiliki kesehatan mental yang buruk lebih tinggi. Mengkonsumsi rokok dapat memperparah gaya hidup yang tidak sehat,. Merokok merupakan aktivitas membakar rokok atau menghisap asap rokok. Merokok dapat menyebabkan penyakit seperti saluran pernafasan, penyakit bronchitis kronis, emsifema, laring, mulut, faring, esophagus, kardiovaskuler, kanker paru-paru, hipertensi, kandung kemih, penyempitan pembuluh nadi dan lain-lain. Diperkirakan 2,5 juta orang meninggal tiap tahunnya akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok. Data WHO menyebutkan bahwa negara Indonesia adalah negara dengan konsumsi rokok terbesar ketiga setelah China dan India dan diatas Rusia dan Amerika Serikat (Amu, dalam Muthia Vaora, dkk, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur dan kesehatan mental pada mahasiswa yang merokok dan tidak merokok. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Subjek dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang dipilih menggunakan metode kuesioner. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitaf dengan alat ukur yang digunakan adalah skala kesehatan mental dan PSQI (Pit tsburgh Sleep Quality Index). Teknik analisis yang digunakan adalah Independent Sample T-Test. Hasil analisis data didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kesehatan mental dan kualitas tidur antara mahasiswa perokok dan mahasiswa bukan perokok

Full Text:

References


  1. Afandi, A. D. (2016). Perilaku Merokok pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Skripsi tidak dipublikasikan): Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
  2. Albar. (2014). Hubungan Antara Kecemasan dengan Kualitas Tidur Mahasiswa
  3. Selama Penyusunan Skripsi di STIKES 'Aisyiah Yogyakarta (Skripsi Program Sarjana Tidak Dipublikasikan). Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES 'AISYIAH, Yogyakarta.
  4. Ardani, T. A. (2012). Kesehatan Mental Islami. Bandung: CV. Karya Putra Dewanti.
  5. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  6. Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
  7. Azwar, S. (2015). Dasar-Dasar Psikometrika. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Belajar.
  8. Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
  9. Budiawan, W., Prastawa, H., Kusumaningsari, A., & Sari, D. N. (2016, Januari). Pengaruh Monoton, Kualitas Tidur, Psikofisiologi, Distraksi, dan Kelelahan Kerja Terhadap Tingkat Kewaspadaan. Jurnal Teknik Industri, Vol. XI(No. 1), 37-44.
  10. Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi. Jakarta: Penerbit Kencana.
  11. Buysse, D., Reynolds III, C., Monk, T., Berman, S., & Kupfer, D. (1988, November). The Pittsbugh Sleep Quality Index: A New Instrument for Psychiatric Practice and Research. Psychiatry Research, Vol. 28, 193-213.
  12. Cauter, V., Holmback, U., Leproult, R., Nedeltcheva, A., & Pannain, S. (2007). Impact of Sleep and Sleep Loss On Neuroendocrine and Metabolic Function. Hormon Reseaarch, Suppl. 1, 2-9.
  13. Cook, B. L., Wayne, G. F., Kafali, N., Liu, Z., Shu, C., & Flores, M. (2014). Trends in Among Smoking Among Adults With Mentall Illness and Association Between Mental Health Treatment and Smoking Cessation. JAMA, 311, 172-180. doi:10.1001/jama.2013.284985
  14. Digitama, A. R. (2010). Perbedaan Kecemasan pada Perokok Pasif dan Perokok aktif di SMAN 1 Babadan Ponorogo kelas XI. (Skripsi Program Sarjana
  15. tidak dipublikasikan): Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
  16. Ellysa. (2015). Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Pusat Data Informasi dan Kementrian Kesehatan RI.
  17. Hastuti, R. Y., Sukandar, A., & Nurhayati, T. (2016). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa yang Menyusun
  18. Skripsi. Motorik, 11(22), 9-21.
  19. Hayley, A. C., Williams, L. J., Venugopal, K., Kennedy, G. A., Berk, M., & Pasco, J. A. (2015). The Relationships between Insomnia, Sleep Apnoea, and Depression: Fiindings from American National Health and Nutrition Examination Survet, 2005-2008. Australian & New Zealand Journal of Psychology, 49(2), 156-168. doi:10.1177/0004867414546700
  20. Iskandar, D. (2013). Peran Pembimbing Rohani Islam Dalam Memperbaiki Kesehatan Mental Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkarang . (Skripsi Program Sarjana tidak dipublikasikan): Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
  21. Kairupan, J. M., Rottie, J. V., & Malara, R. T. (2016). Hubungan Merokok dengan Kejadian Insomnia pada Remaja di SMA Negeri 1 Remboken. Ejournal Keperawatan (e-Kp), 4(1), 1-8.
  22. Kawada, T., Oki, K., Yamazaki, Y., Tsuji, F., Nakade, M., Noji, T., . . . Harada, T. (2016). Impact of Smoking on Circadian Typology, Sleep Habits and Mental Health of Japanese Students Aged 18 - 30 Years. Psychology, 7, 1212-1216.
  23. Kirojan, G. R. (2014). Pengaruh Perilaku Merokok Terhadap Kejadian Insomnia pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Angkatan 2010 Universitas Diponegoro (Skripsi Program Sarjana Tidak Dipublikasikan). Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Diponegoro, Semarang.
  24. Komalasari, D., & Helmi, A. F. (2000). Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja. Jurnal Psikologi, UGM 2.
  25. Meichati, S., & Walgito, B. (1983). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
  26. Mushoffaa, M. A., Husein, A. N., & Bakhriansyah, M. (2013). Hubungan Antara
  27. Perilaku Merokok dan Kejadian Insomnia. Berkala Kedokteran, Vol. 9(No 1), 85-92.
  28. Nugraha, I. W. (2016). Hubungan Merokok dengan Kejadian Insomnia pada Mahasiswa Lakiā€“Laki Fakultas Teknik Sipil Universitas Udayana. EJurnal Medika, 5(8), 1-4.
  29. Pinel, J. P. (201 2). Biopsikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  30. Pratiaksa, A. (2015). Hubungan Kualitas Tidur dengan Kapasitas Memori Kerja pada Siswa Sekolah Menengah Atas. (Skripsi Program Sarjana tidak dipublikasikan): Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
  31. Rusandy, H. (2008). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dengan Praktik Merokok Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Skripsi Program Sarjana Tidak Dipublikasikan). Universitas Diponegoro, Semarang.
  32. Saputra, L. (2013). Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
  33. Saputri, R. H. (2014). Perbedaan Kualitas Tidur Mahasiswa yang Merokok dengan yang Tidak Merokok di Fakultas Sastra dan Seni. (Skripsi program Sarjana tidak dipublikasikan): Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
  34. Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
  35. Setyowati, E. A. (2013). Hubungan antara Kualitas Tidur dan Kestabilan Emosi dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Aktif Paduan Suara Voca Erudita UNS. (Skripsi Program Sarjana tidak dipublikasikan): Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
  36. Shaughnessy, J. J., Zechmeister, E. B., & Zechmeiter, J. S. (2012). Metode Penelitian dalam Psikologi. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
  37. Suranto. (2009). Hubungan antara Kesehatan Mental dan Motivasi Belajar dengan Kedisiplinan Siswa Kelas XI SMA Negeri di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2008/2009. (Thesis Program Pasca Sarjana Tidak Dipubikasikan) : Program Studi Teknologi Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.