PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) TERHADAP TECHNOSTRESS PADA KARYAWAN KOPERASI DI KABUPATEN PONOROGO
Abstract
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui perilaku karyawan dalam menyikapi dampak perkembangan teknologi komputer dalam dunia keuangan. Perubahan proses akuntansi dari manual ke digital tentu akan menimbulkan suatu perilaku dalam menyikapi penggunaan komputer. Penelitian ini mengggunakan variable computer anxiety, perceived ease of use, perceived usefulness, job insecurity, work overload dan technostress untuk mengetahui perilaku karyawan dalam penggunaan teknologi komputer. Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas masing – masing variabel.Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan koperasi di Kabupaten Ponorogo yang diambil dengan menggunakan purposive sampling dan menggunakan jenis data primer.Teknik analisis data yang digunakan adalah metode SEM (Structural Equation Model) dan menggunakan alat uji SmartPLS (Partial Least Square).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa computer anxiety berpengaruh terhadap perceived ease of use, semakin tinggi computer anxiety akan semakin tinggi pula persepsi kemudahan penggunaan komputer. Computer anxiety berpengaruh terhadap perceived usefulness, karena karyawan yang mengalami computer anxiety juga akan memiliki persepsi bahwa komputer berguna. Computer anxiety berpengaruh terhadap job insecurity, semakin tinggi kecemasan berkomputer karyawan maka akan semakin tinggi pula ketidakamanan pekerjaan yang dirasakan. Computer anxiety tidak berpengaruh terhadap work overload, kecemasan berkomputer yang dialami karyawan belum tentu menyebabkan beban kerja. Perceived ease of use berpengaruh terhadap perceived usefulness, karyawan yang memiliki persepsi kemudahan penggunaan komputer tentu akan memiliki persepsi bahwa komputer tersebut berguna. Perceived ease of use berpengaruh terhadap work overload, karyawan yang merasakan kemudahan penggunaan komputer akan mendapatkan beban kerja yang tinggi. Perceived usefulness berpengaruh terhadap work overload, semakin tinggi persepsi kegunaan yang dimiliki karyawan maka akan semakin tinggi pula beban kerja yang diterima. Work overload berpengaruh terhadap technostress, semakin tinggi beban kerja yang diterima karyawan maka akan semakin tinggi juga technostress yang dialami oleh karyawan. Job insecurity berpengaruh terhadap technostress, semakin tinggi tingkat ketidakamanan yang dirasakan karyawan maka akan semakin tinggi juga tingkat stress teknologi yang dialami oleh karyawan.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.