DETEKSI DINI KASUS MALARIA DI DAERAH KEJADIAN LUAR BIASA

Abstract

Malaria merupakan penyakit menular menyebabkan kematian. Angka kematian akibat malaria di dunia diperkirakan 1,5–2,7 juta pertahun. Indonesia negara berisiko malaria, dari 495 kabupaten di Indonesia, 396 termasuk kabupaten endemis malaria. Kabupaten Rejang Lebong pernah mengalami KLB malaria, di tahun 2018 ini KLB Malaria masih belum teratasi juga, sehingga perlu dilakukan deteksi dini kasus malaria. Tujuan penelitian adalah melakukan deteksi dini kasus malaria di daerah KLB. Metode penelitian menggunakan Deskriptif Study dengan sampel sebanyak 175 responden. Variabel penelitian yaitu kejadian malaria. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian malaria. Hasil Penelitian didapatkan dari 175 responden yang positif malaria sebanyak 39 kasus, dimana 32 responden (82%) terjadi pada laki-laki dan 20 responden (51%) terjadi pada umur 15-64 tahun, hal ini dapat diasumsikan kelompok umur tersebut merupakan umur produktif sehingga memiliki probabilitas lebih tinggi untuk tertular malaria melalui gigitan nyamuk di luar rumah, dimana sebagian besar pekerjaan responden adalah berkebun di ladang karet. Diharapkan masyarakat menggunakan obat anti nyamuk pada saat menyadap karet diluar rumah malam hari.